Pada suatu ceramah seorang ustadz mengritik pandangan golongan mu’tazila tentang bagaimana memahami ayat Al-Qur’an mengenai timbangan amal (Misalnya QS 21-47, QS 101-6). Ustadz tersebut memahami ayat mengenai timbangan ini secara tekstual dan menyerang pendapat golongan mu’tazila yang berpandangan bahwa (mentakwil) timbangan pada ayat Al-Qu’ran tersebut bisa saja berarti kebijaksanaan. Di sini saya tidak bermaksud membela pendapat mu’tazila mengenai timbangan ini. Saya ingin menunjukkan bahwa dalam fisika, untuk banyak fenomena, timbangan dan kebijaksanaan sulit dibedakan.
Baca entri selengkapnya »