Langit begitu indahnya pagi ini terlihat dari jendela lantai 7 sebuah hotel berbintang 2 di pusat kota Jakarta.
“Masya Allah. Indahnya bukti keberadaan Allah” Demikian komentar seorang istri. Suaminya cuma bisa mengangguk sementara anak-anaknya tidak merespon. Dua diantaranya memang masih tidur.
Hamburan Rayleigh, istilah yang muncul dalam pikiran si suami. Tapi tidak terucap karena tidak mau merusak suasana. Ia mengingat pernah membuat soal ujian tentang hamburan Rayleigh ini. Pada soal tersebut, atom di atmosfer dimodelkan sebagai berikut. Elektron berupa sebaran awan bermuatan negatif berbentuk bola dengan muatan positif yang diam di pusatnya. Cahaya datang dalam bentuk osilasi medan listrik dan medan magnet. Elektron dipaksa berosilasi oleh cahaya yang datang ini. Selanjutnya diberikan formula medan listrik yang diradiasikan oleh muatan yang dipercepat. Akan diperoleh daya yang diradiasikan yang bergantung frekuensi, yang semakin besar untuk frekuensi yang semakin tinggi. Pada pagi atau sore hari lintasan yang ditempuh cahaya Matahari lebih panjang sehingga komponen frekuensi tinggi (ungu dan biru) lebih banyak yang terhambur sehingga menyisakan frekuensi rendah (merah dan oranye).