zainul

Argumen Ibnu Sina Tentang Bukti Keberadaan Tuhan

In Uncategorized on Maret 27, 2022 at 9:09 am

Langit begitu indahnya pagi ini terlihat dari jendela lantai 7 sebuah hotel berbintang 2 di pusat kota Jakarta.

“Masya Allah. Indahnya bukti keberadaan Allah” Demikian komentar seorang istri. Suaminya cuma bisa mengangguk sementara anak-anaknya tidak merespon. Dua diantaranya memang masih tidur.

Hamburan Rayleigh, istilah yang muncul dalam pikiran si suami. Tapi tidak terucap karena tidak mau merusak suasana. Ia mengingat pernah membuat soal ujian tentang hamburan Rayleigh ini. Pada soal tersebut, atom di atmosfer dimodelkan sebagai berikut. Elektron berupa sebaran awan bermuatan negatif berbentuk bola dengan muatan positif yang diam di pusatnya. Cahaya datang dalam bentuk osilasi medan listrik dan medan magnet. Elektron dipaksa berosilasi oleh cahaya yang datang ini. Selanjutnya diberikan formula medan listrik yang diradiasikan oleh muatan yang dipercepat. Akan diperoleh daya yang diradiasikan yang bergantung frekuensi, yang semakin besar untuk frekuensi yang semakin tinggi. Pada pagi atau sore hari lintasan yang ditempuh cahaya Matahari lebih panjang sehingga komponen frekuensi tinggi (ungu dan biru) lebih banyak yang terhambur sehingga menyisakan frekuensi rendah (merah dan oranye).

Tentang Mukjizat dan Hukum Alam

In Catatan fisika, Opini on Maret 22, 2022 at 10:34 pm

Sebagian kita menertawai aksi pawang hujan, pada perhelatan MotoGP Mandalika. Ada yang menertawai karena alasan ilmiah, ada juga yang mencemooh karena alasan religius. Di balik itu, jika beban pikiran masih ringan, kita perlu memikirkan jawaban dari pertanyaan “Apakah hukum alam kadang-kadang bisa dilanggar?” Di dalam kitab “Tahafut Al-Falasifa (The incoherence of the Philosopher)” karya Imam Al-Ghazali, salah satu babnya diberi judul, yang terjemahan Inggrisnya “Refutation of Their Belief in the Impossibility of a Departure from Natural Course of Events”. Pada kitab ini Al-Ghazali berusaha membantah pemahaman umum filsuf pada zaman itu, lebih khusus lagi pandangan Ibnu Sina. 

Tentang Timbangan dan Kebijaksanaan

In Catatan fisika on Maret 19, 2022 at 10:01 pm

Pada suatu ceramah seorang ustadz mengritik pandangan golongan mu’tazila tentang bagaimana memahami ayat Al-Qur’an mengenai timbangan amal (Misalnya QS 21-47, QS 101-6). Ustadz tersebut memahami ayat mengenai timbangan ini secara tekstual dan menyerang pendapat golongan mu’tazila yang berpandangan bahwa (mentakwil) timbangan pada ayat Al-Qu’ran tersebut bisa saja berarti kebijaksanaan. Di sini saya tidak bermaksud membela pendapat mu’tazila mengenai timbangan ini. Saya ingin menunjukkan bahwa dalam fisika, untuk banyak fenomena, timbangan dan kebijaksanaan sulit dibedakan.